BATU BATA TERAKOTA
SEJARAH
Terakota digunakan di sepanjang masa untuk memahat dan
membuat wadah, dan juga untuk membuat bata dan genteng. Pada zaman dahulu,
patung tanah liat yang pertama dikeringkan di bawah sinar matahari setelah
dibentuk. Kemudian, patung tersebut diletakkan di abu dari api unggun untuk
memperkeras, dan akhirnya mempergunakan tungku, seperti yang digunaan pada tembikar pada
saat ini. Namun, hanya setelah pembakaran menggunakan suhu yang tinggi, bahan
ini dapat digolongkan menjadi materi keramik.
PEMBUATAN
Tanah liat yang halus, dibentuk sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Setelah dikeringkan, karya tersebut diletakkan di dalam tungku,
atau diatas api terbuka (api unggun), lalu dibakar. Temperatur pembakaran
sekitar 1000 °C. Kandungan besi yang terdapat pada tanah liat, membuat
karya tersebut berwarna kuning, oranye, merah, "terakota", merah
jambu, abu-abu, atau cokelat. Terakota yang dibakar tidak menjadikannya tahan
air.
No comments:
Post a Comment