Monday, September 2, 2019

Riwayat Hidup Prof.Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatomo 



Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatomo lahir di (Karanganyar, Jawa Tengah, Hindia Belanda), 24 Oktober 1909. Meninggal di Jakarta Pusat, Indonesia, 15 Juli 1984 pada umur 74 tahun. Adalah satu tokoh insinyur sipil Indonesia, cendekiawan, praktisi, ilmuwan dan guru besar Institute Teknologi Bandung.

Pendidikan besar dilaluinya di HIS Solo (1916-1923) dilanjutkan ke MULO Solo (1923-1927),
dan AMS B di Yogyakarta (1927-1923). sedyatmo yang sering dijuluki "Si Kancil" karena terkenal sering mempunyai idei-ide cerdas.

Sedyatmo dikenal sebagai penemu “Pondasi Cakar Ayam” pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri.


Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibuat sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda

Sistem pondàsi cakar ayam sangat sederhana, hingga cocok sekali diterapkan di daerah dimana peralatan modern dan tenaga ahli sukar didapat. Sampai batas-batas tertentu, sistern ini dapat menggantikan pondasi tiang pancang. Untuk gedung berlantai 3-4 misalnya, sistem cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang 12 meter.



Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal adalah pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep awal Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, menobatkan Sedyatmo meraih sejumlah penghargaan internasional.
Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada Sedyatmo atas jasa-jasanya.

Sunday, September 1, 2019

BATU BATA TERAKOTA



SEJARAH
Terakota digunakan di sepanjang masa untuk memahat dan membuat wadah, dan juga untuk membuat bata dan genteng. Pada zaman dahulu, patung tanah liat yang pertama dikeringkan di bawah sinar matahari setelah dibentuk. Kemudian, patung tersebut diletakkan di abu dari api unggun untuk memperkeras, dan akhirnya mempergunakan tungku, seperti yang digunaan pada tembikar pada saat ini. Namun, hanya setelah pembakaran menggunakan suhu yang tinggi, bahan ini dapat digolongkan menjadi materi keramik.




PEMBUATAN
Tanah liat yang halus, dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah dikeringkan, karya tersebut diletakkan di dalam tungku, atau diatas api terbuka (api unggun), lalu dibakar. Temperatur pembakaran sekitar 1000 °C. Kandungan besi yang terdapat pada tanah liat, membuat karya tersebut berwarna kuning, oranye, merah, "terakota", merah jambu, abu-abu, atau cokelat. Terakota yang dibakar tidak menjadikannya tahan air.

Bagi Informasi " Batu Kali "


Batu kali adalah bongkahan batu yang umumnya ukurannya tidak ber aturan yang didapatkan dari sungai ataupun gunung.
Batu kali merupakan salah satu bahan bangunan yang penting untuk membangun rumah/bangunan, yaitu sebagai pembuatan fondasi rumah/bangunan. Batu kali dipasang bersama mortar (campuran semen, pasir, dan air) sebagai konstruksi awal pembuatan dinding rumah.
Batu kali juga merupakan bahan bangunan yang tahan terhadap kondisi lingkungan seperti hujan dan panas, sehingga sampai saat ini penggunaannya sebagai fondasi rumah masih belum tergantikan dengan bahan buatan.
Batu adalah bahan bangunan tertua yang dikenal manusia. Peradaban batu diperkirakan sudah ada sejak 4.000 juta tahun lalu. Menutut catatan Sejarah, batu tertua berumur sekitar 6000 tahun, penggunaan batu oleh manusia dalam struktur bangunan Mesir kuno  dan Yunani merupakan salah satu rekaman yang bisa dicatat sebagai salah satu bagian dari kehidupan berbahan anorganik.


  • Batu kali bulat
Batu kali bulat adalah batuan alami yang bentuknya bulat tidak beraturan yang biasanya didapat kan dari sungai. Bahan bangunan ini cukup keras dan tahan terhadap cuaca namun mortar kurang mengikat/menempel kuat karena tekstur permukaannya halus.
  • Batu kali belah
Batu kali belah adalah batuan alami yang bentuknya besar lalu dihancurkan menjadi ukuran sekitar 30-40 cm yang biasanya didapatkan dari gunung atau perbukitan, namun terkadang ada juga yang didapatkan dari sungai. Batu kali jenis ini merupakan bahan bangunan yang paling baik untuk pembuatan fondasi karena selain bahan ini keras, tekstur permukaannya pun cukup kasar karena hasil pemecahannya sehingga mortar mengikat/menempel dengan kuat.Bagi informasi

Riwayat Hidup  Prof.Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatomo  Prof. Dr.(HC) Ir. R. M. Sedyatomo lahir di (Karanganyar, Jawa Tengah, Hindia Bel...